2 Rangkaian Bom Rakitan Meledak di Gereja

2 Rangkaian Bom Rakitan Meledak di Gereja

\"\"SUKOHARJO - Teror bom mengguncang Solo dan Sukoharjo. Dua buah bom rakitan ditemukan di dua tempat berbeda kemarin (7/12) di Solo dan Sukoharjo. Bom rakitan yang menyerupai molotov ini ditemukan di Gereja Katolik Kristus Raja di Jalan Pramuka Nomor 2, Desa Blimbing, Kecamatan Gatak, Sukoharjo. Sedangkan satu rangkaian lain ditemukan di dekat pagar Mapolsek Pasar Kliwon, Solo. Rakitan bom di Sukoharjo malah sempat meledak. Ledakan tersebut sempat mengagetkan warga sekitar yang sedang beraktivitas. Maklum saja, gereja tersebut terletak tak jauh dari Pasar Gawok. Untungnya, dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa. Berdasar keterangan yang dihimpun dari lapangan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 05.45. Kali pertama ledakan tersebut didengar Tukimin (42) warga Dukuh Nampan, RT 2/I, Desa Jagan, Kecamatan Gatak. Saat ledakan terjadi, dirinya sedang membonceng istrinya melintas di depan tempat kejadian. “Saat itu saya mau mengantar istri saya naik motor ke pasar. Saat tiba di depan gereja, tiba-tiba ada suara ledakan yang besar. Suaranya seperti ban meletus,” tuturnya, saat ditemui usai memberikan keterangan di Mapolsek Gatak, kemarin siang. Dia menambahkan, karena tidak ada pikiran apa-apa, dia lantas mengantarkan istrinya ke pasar, baru setelah itu dia bermaksud untuk kembali melihat sumber suara tersebut. Namun, baru beberapa meter, dia kembali mendengar suara ledakan. Bahkan kali ini, usai ledakan muncul asap dan disusul api yang membakar pot bunga yang berada di sebelah kanan pintu gereja. “Apinya lumayan tinggi, ya sekitar 50 centi (meter). Saat ledakan pertama tidak ada orang, baru setelah ledakan kedua, orang yang tadinya parkir di depan pasar berdatangan mendekat, tapi tidak ada yang berani mendekat. Akhirnya, saya lompat pagar dan menyiram api dengan air,” paparnya. Sedangkan, dari pantauan Radar Solo (Grup Radar Cirebon) di lokasi kejadian, masih terdapat bekas api yang membakar tembok di sebelah kanan pintu masuk gereja. Dari lokasi kejadian sendiri, petugas Polsek Gatak mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya, kaleng bekas tiner  terlilit kawat, yang diduga bom rakitan, baterai 9 volt, pipa almunium, serpihan pipa alumunium, satu helai kabel, serpihan paku, dan plastik. Seluruh barang bukti tersebut, sampai kemarin siang masih diperiksa Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polresta Solo. Sementara bom rakitan yang ditemukan di dekat Mapolsek Pasar Kliwon tak sempat meledak. Namun dari ciri-cirinya, bom tersebut hampir mirip dengan yang ditemukan di Sukoharjo. Dua bom rakitan tersebut ditemukan oleh salah satu petugas kebersihan. Sekitar pukul 09.00, petugas kebersihan itu mendapati di dalam tas plastik tercecer sebuah serbuk semacam mesiu yang baunya cukup menyengat. Saat dibuka di dalam plastik tersebut terdapat timer, lilitan kawat, dan sebuah benda yang mirip detonator. Satu kertas yang diduga kuat selebaran juga ditemukan di dalamnya. Melihat barang tersebut seperti sebuah bom rakitan, dia akhirnya melaporkan ke petugas piket jaga polsek. Setelah mendapat laporan, akhirnya petugas piket menelepon polres dan tim Gegana Brimob. Sesampai di lokasi petugas Brimob membuka dua bungkusan plastik berisi dua kaleng bundar bekas roti biskuit, empat detonator, dua batu baterai, serbuk, dan beberapa paku. Paku inilah yang membedakan dengan penemuan bom rakitan yang sama di Sukoharjo. Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol Sabar Rahardjo mengatakan, temuan bom rakitan ini ada kesamaan penemuan profil bom di Sukoharjo. Bedanya, bom yang ditaruh di pagar polsek pasar kliwon tidak bisa meledak dan di Sukoharjo meledak. Beruntung di kedua lokasi yang berbeda tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. “Kami masih melakukan penyelidikan terhadap para pelaku pembuat bom rakitan ini. Temuan dua bom di Solo dan Sukoharjo belum mengindikasikan adanya upaya teror menjelang hari raya keagamaan. Hanya saja, kami sudah mengantisipasi sejak awal untuk keamanan perayaan ini dengan berkordinasi dengan pihak terkait dalam perayaan ini,” jelas dia kemarin (7/12). Sementara itu, petugas masih melakukan identifikasi terhadap lokasi dengan pengukuran lokasi penemuan. Sedangkan bentuk rakitan ini, dikatakan Sabar belum diketahui sejauh mana profesionalismenya. Selanjutnya, bom ini sendiri tidak bisa meledak karena mesiu tersebut masih dianggap berdaya  rendah. Dikatakan lebih jauh, pihak Polda Jawa Tengah berserta Polresta Solo dan Polres Sukoharjo masih melacak pelaku pembuat bom ini. Sebelumnya penemuan bom rakitan juga terjadi di Klaten. Tiga bom rakitan jenis molotov ditemukan di dua pos jaga polisi lalu lintas dan sebuah gereja pada 1 Desember lalu. Namun bom ini belum sempat meledak. Dua bom diletakkan masing-masing di pos polisi Ketandan dan Delanggu. Sementara satu bom lagi diletakkan di sebuah geraja di Kecamatan Polanharjo. (vj/rdo/nan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: